Pemadaman listrik yang terjadi di Nias, Sumatera Utara sejak Jumat
(1/4) disebabkan oleh 2 PLTD sewa 2x10 megawatt (MW) berhenti
beroperasi. Kedua mesin PLTD itu terletak di Moawo berkapasitas 10 MW
dan Idanoi 10 MW. Direktur Bisnis Regional Sumatera PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN)
Amir Rosidin mengatakan pemadaman tersebut karena adanya masalah
pembayaran dalam kontrak dengan PT Prasti Wahyu di Tanjung Morawa dan
Kualanamu. Padahal, kontrak tersebut tidak ada hubungannya dengan
kontrak di Nias yang melibatkan PT Kutilang Paksimas dan American Power
Rental (APR).
"Itu dengan Prasti Wahyu tidak ada hubungannya dengan APR. Jadi
kontrak di Nias antara Kutilang Paksimas dan APR. Dan kita sudah
memenuhi pembayarannya. Tapi untuk kontrak di Tanjung Morawa dan
Kualanamu sebesar 75 MW antara PLN dengan Prasti Wahyu ada dispute
masalah pembayaran," ujar Amir di kantor PLN Pusat, Jakarta, Senin (4/4).
Dia menambahkan, keputusan pembatalan perpanjangan kontrak tersebut
terjadi pada tanggal 23 Maret 2016. Padahal, 2 bulan sebelumnya, PT
Kutilang Paksimas dan APR sudah menyetujui adanya perpanjangan kontrak
tersebut, dengan catatan akan diperpanjang jika masalah pembayaran
dengan PT Prasti Wahyu diselesaikan.
"Kita berpikir perpanjang 6 bulan, tapi mereka minta setahun kita
turuti. Dia juga meminta pembayaran pada kontrak di Kualanamu dan
Tanjung Morawa padahal berbeda PT. Tidak ada dalam kontrak itu ada
perjanjian kalau tidak ada pembayaran di PT ini maka mematikan PT ini.
Jadi tidak ada hubungan sama sekali," jelas dia.
Untuk itu, PLN melakukan negosiasi agar pembayaran kontrak dengan PT
Prasti Wahyu dilakukan sebesar 50 persen terlebih dahulu, dimana sisanya
akan dibayarkan setelah verifikasi. Sebab, ada ketimpangan antara
kontrak dengan realisasi.
"Diskusi ini belum ketemu sampai ada penawaran itu. Kita jamin dalam 2
minggu kita bayar dan sisanya 1 bulan sejak kesepakatan. Tapi mereka
tidak mau, mereka maunya tetap 100 persen. Kita masih negosiasi dengan
perusahaan ini dan Amerika. Tapi karena perbedaan waktu sehingga diskusi
terputus. Nanti sore kita sambung lagi semoga bisa cepat
terselesaikan," pungkas Amir.
0 komentar:
Posting Komentar